Menjadi seorang pebulutangkis sebenarnya bukan cita-cita awal Angga Pratama. Namun, begitu memegang raket, ia kemudian mencintai badminton dan berambisi menjadi seorang juara dunia.
"Saya sebenarnya suka main bola. Tapi orangtua yang suka bulutangkis terutama bapak. Saya sering diajak main dari kecil juga. Saya coba-coba ikut main. Tapi lama-kelamaan jadi senang pegang raket," cerita Angga saat ditemui detiksport di Berjaya Square Times Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/5) malam, di sela-sela perjuangannya dan tim Indonesia di Piala Sudirman 2013.
"Cita-cita saya itu sebenarnya pemain bola. Suka banget main bola, kebetulan di rumah dekat lapangan. Hampir setiap hari bermain bola," lanjut pemuda kelahiran Jakarta, 5 Desember 1991 itu.
Angga kemudian menyadari dua hobinya tersebut tidak bisa dijalankan bersamaan, dan akhirnya memutuskan fokus ke bulutangkis. Ia lalu mengasah hobinya itu dengan masuk ke sebuah klub bulutangkis, Jaya Raya di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Klub pertama saya itu Jaya Raya pada 2004. Di sana saya tekuni benar-benar bulutangkis. Sampai merasa, ya ini dunia saya,"sambung penyuka pesepakbola Kroasia yang kini bermain di Real Madrid, Luka Modric.
Seiringnya berjalannya waktu, berbagai kejuaraan pun mulai ia ikuti, dari level yunior seperti kejuaraan beregu U-16 di Brunei Darussalam, sampai di level yang lebih tinggi, bersama pasangan ganda putranya, Rian Agung Saputro.
Beberapa prestasi tinggi yang diraih Angga dan Rian adalah runner-up India Open Superseries 2011, juara Vietnam GP Open 2011, semifinalis Australia Open GP Gold 2012, serta runner-up Indonesia Open GP Gold 2012 dan Taiwan Open 2012.
"Saya ingin bisa jadi juara Olimpiade, juara dunial. Bisa meraih All England seperti senior-senior saya. Saya ingin seperti mereka. Dengan kerja keras dan usaha pasti bisa, semua ada proses," ujar pria yang mengidolai Markis Kido itu.
Di Piala Sudirman 2013 Angga sudah tampil dua kali. Berduet dengan Rian, mereka mengalahkan pasangan India, Dewalkar Akshay/Chopra Pranaav Jerry, dan menang 21-13 21-10. Di hari berikutnya ia dipasangkan dengan Hendra Setiawan, dan kalah rubber set dari pasangan nomor satu dunia dari China, Cai Yun/Fu Haifeng.
Angga dan tim Indonesia Kamis (23/5) besok akan bertarung lagi di babak perempatfinal, dan kembali menghadapi tim kuat, China, yang sebelumnya mengalahkan "Merah Putih" 5-0 di penyisihan Grup 1A.
''Siapapun lawannya harus kami hadapi. Yang penting bermain maksimal dan memberikan yang terbaik. Dengan dukungan doa keluarga dan masyarakat Indonesia,'' simpulnya.
Di luar kariernya sebagai atlet, Angga tak melupakan pendidikan. Ia bertekad terus melanjutkan sekolahnya ke jenjang lebih tinggi.
"Saya lulus SMA dua tahun lalu. Sampai sekarang belum sempat meneruskan kuliah karena susah mengatur waktu. Tapi bagaimanapun pendidikan penting. Saya ingin melanjutkan ke bangku kuliah," ungkap Angga.
referensi :
http://sport.detik.com/read/2013/05/22/095854/2252564/79/angga-pratama-pengidola-luka-modric-yang-ingin-jadi-juara-dunia?s99220169
Tidak ada komentar:
Posting Komentar