Ratusan makam di TPU Karet Bivak terendam air hingga 50 cm. Blok makam yang banjir ini justru yang biaya kontraknya paling mahal.
"Blok AA ini kontraknya paling mahal. Biayanya Rp 150 ribu per 3 tahun," kata petugas perawat makam, Muh Hasan (57), di TPU Karet Bivak, Jl Penjernihan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2014).
Biaya kontrak kawasan tersebut paling mahal karena lokasinya berada di sisi depan dekat jalan raya. Kawasan yang terendam ini antara lain blok AA 12, AA 15, AA 16, AA 17 dan AA 37. Sementara di blok lain biaya yang dikeluarkan berkisar Rp 100-120 ribu per tiga tahun.
"Terendamnya sudah 4 hari," kata pria yang sudah 43 tahun menjadi petugas perawat makam tersebut.
Kontur tanah blok AA ini memang lebih rendah dari sekelilingnya. Bentuknya cekung sehingga air yang merendam ratusan makam ini tak dapat mengalir ke mana-mana.
"Air dari Kali Mati dan Kali Malang sempat masuk ke sini. Karena posisinya cekung, airnya enggak ngalir, justru merendam," paparnya.
Hasan mengatakan, tidak sedikit makam pejuang 1945 yang juga terendam. Namun dia tidak hafal siapa nama-nama pejuang tersebut.
"Makam pejuang 45 banyak. Tapi kalau pahlawan nasional enggak ada," ucap pria yang rumahnya juga terendam banjir di Karet Tengsin ini.
Hingga saat ini pihaknya belum menyedot genangan tersebut. "Susah mau nyedot, enggak ada tempat pembuangannya," ujarnya.
sumber: http://news.detik.com/read/2014/01/22/102301/2474425/10/blok-makam-termahal-di-tpu-karet-bivak-terendam-banjir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar