IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin berhasil rebound ditutup di atas level penting 4000, yakni di 4019,673 atau naik 0,89%. Penguatan IHSG tersebut terutama dipicu aksi beli selektif investor atas saham-saham yang bergerak di sektor perdagangan ritel, barang konsumsi dan infrastruktur. Pelaku pasar mengantisipasi pertumbuhan kinerja emiten di sektor tersebut pada paruh kedua tahun ini yang biasanya lebih baik dibandingkan semester pertama.
Dilihat selama sepekan, IHSG terkoreksi 0,88%. Penurunan indeks komposit sepekan kemarin terutama dipicu sentimen pasar saham global yang masih tertekan menyusul meningkatnya kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diperkirakan akan terimbas oleh tren perlambatan yang terjadi di perekonomian global.
Sementara memulai perdagangan hari ini, pelaku pasar diperkirakan masih berpeluang melakukan aksi beli selektif sehingga IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya. Ini terutama ditopang membaiknya sentimen pasar kawasan menyusul penguatan yang terjadi di pasar saham AS dan zona Euro pada perdagangan akhir pekan kemarin. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan kemarin rebound signifikan naik masing-masing 1,62% dan 1,65% ditutup di 12777,09 dan 1356,78. Harga minyak mentah di pasar AS juga menguat hingga USD87,95/barrel.
Investor tampaknya optimis The Fed akan segera mengucurkan program QE3 untuk mencegah perekonomian AS jatuh dalam situasi krisis. Investor juga mulai merespon pertumbuhan laba emiten paruh pertama tahun ini. Untuk perdagangan hari ini IHSG akan bergerak dengan rentang antara 3990-4010 sebagai kisaran support dan 4050-4090 sebagai kisaran resisten dengan kecenderungan menguat.
IHSG : S1 3950 S2 3930 R1 4010 R2 4050
Saham Pilihan
PGAS 3650-3800 TB, SL 3600
BBNI 3750-3875 Buy, SL 3700
MDLN 430-450 TB, SL 420
CTRS 2025-2200 TB, SL 1980
UNSP 190-200 BoW, SL 188
MNCN 2125-2200 TB, SL 2100
ASII 6600-6950 . Trading Buy, SL 6550
BMRI 7000-7250 Trading Buy, SL 6850
ADRO 1300-1450 Spec Buy
sumber: http://finance.detik.com/read/2012/07/16/091132/1965967/1015/first-asia-capital-investor-merespons-pertumbuhan-laba-emiten?f9911023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar